Buku Komunitas SDN-RG

Pengantar NFV

Eueung Mulyana

Konsep NFV (Network Functions Virtualization) berawal dari para operator/telco yg mencari jalan untuk mempercepat implementasi layanan baru jaringan untuk mendukung strategi bisnis dan pertumbuhan pendapatan mereka. Salah-satu hambatan signifikan yg mereka rasakan adalah ketergantungan terhadap hardware-based appliance.

Pra NFV

Pada jaringan operator tradisional, setiap fungsi (jaringan) spesifik biasanya dilakukan oleh appliance dengan perangkat keras proprietary. Software dan hardware dalam appliance (sengaja dibuat) tidak bisa dipisahkan dan tergantung satu sama lain.

Contoh dari appliance yg dimaksud antara lain adalah: perangkat DPI (Deep Packet Inspection), CDN (Content Distribution Network) Appliance, Router, Firewall, Load-Balancer, NAT (Network Address Translators), Session Border Controller, Mobile Base Station Controller, Mobile Packet Gateway, DNS (Domain Name System) dll.

Inisiatif NFV

Ketika banyak orang sudah sangat terbiasa dengan server virtual, kemudian mulai ada yg mempertanyakan: mengapa Network Function (NF) harus masih tergantung pada hardware tertentu? Bukankah, apabila NF dapat berjalan pada perangkat yg lumrah dan mudah didapat (i.e. commodity hardware), implementasi NF pada jaringan akan lebih cepat, mudah dan murah?

NFV adalah konsep yg dimunculkan untuk membuat NF yg dapat diimplementasikan seluruhnya secara software, dan kemudian untuk dijalankan pada industry-standard hardware. Secara umum, industry-standard hardware menunjuk pada server-server umum (e.g. Intel x86) yg tersedia di pasar beserta kelengkapannya (e.g. switch ethernet standard).

Dengan konsep ini, sebuah NF (e.g. Session Border Controller) dapat didistribusikan ke operator (hanya) sebagai software. Yg perlu dilakukan oleh operator ini, hanyalah melakukan prosedur instalasi pada infrastruktur data-center mereka (cukup dengan perangkat standard e.g. rack-mounted / blade-server yg saling terhubung dengan switch ethernet).

Physical vs. Virtual NF

Keterbatasan NF secara fisik:

  • Fragmented non-commodity HW
  • Instalasi fisik per appliance per site
  • Utilisasi aset rendah
  • Pengembangan HW relatif lambat dan sulit dilakukan proses kontinu (deploy, upgrade, etc.)
  • Untuk pemain baru, barrier-to-entry untuk pengembangan HW relatif lebih sulit
  • Keterbatasan lain (pemilihan vendor, fitur modularitas, dll.)

Physical NF

Keuntungan NF virtual (NFV):

  • Flexible, extensible
  • Utilisasi aset tinggi
  • Dapat melakukan proses kontinu (deploy, upgrade)
  • Modular
  • Kondusif untuk iklim kompetisi, barrier-to-entry relatif lebih rendah
  • Ekosistem inovatif

Virtual NF

TL;DR - NFV

  • Fungsi jaringan (NF) secara (pure) software
  • Memisahkan / menghilangkan ketergantungan NF terhadap perangkat proprietary
  • Menggunakan teknologi virtualisasi standard
  • Dapat berjalan pada commodity / industry-standard hardware

:-D

Referensi

  1. What is NFV?, SDNcentral
  2. A Guide to NFV and SDN, Martin Taylor, Metaswitch Networks, 2014
  3. Utilizing OpenStack to Meet Telco Needs, Toby Ford (AT&T), Mats Karlsson (Ericsson), 2014
  4. SDN and NFV for Carriers,MP Odini (HP), 2013

Lisensi

CC Attribution-NonCommercial-NoDerivatives (Lisensi)